Macam-Macam Topologi Jaringan
Macam-Macam Topologi Jaringan
Apa itu Topologi Jaringan?
Topologi menggambarkan struktur dari suatu jaringan atau
bagaimana sebuah jaringan didesain. Pola ini sangat erat kaitannya
dengan metode access dan media pengiriman yang digunakan. Topologi yang
ada sangatlah tergantung dengan letak geofrapis dari masing-masing
terminal, kualitas kontrol yang dibutuhkan dalam komunikasi ataupun
penyampaian pesan, serta kecepatan dari pengiriman data. Dalam definisi
topologi terbagi menjadi dua, yaitu topologi fisik (physical topology)
yang menunjukan posisi pemasangan kabel secara fisik dan topologi logik
(logical topology) yang menunjukan bagaimana suatu media diakses oleh
host.
Adapun topologi fisik yang umum digunakan dalam membangun sebuah
jaringan adalah :
Point to Point (Titik ke Titik).
Jaringan kerja titik ketitik merupakan jaringan kerja yang paling
sederhana tetapi dapat digunakan secara luas. Begitu sederhananya
jaringan ini, sehingga seringkali tidak dianggap sebagai suatu jaringan
tetapi hanya merupakan komunikasi biasa. Dalam hal ini, kedua simpul
mempunyai kedudukan yang setingkat, sehingga simpul manapun dapat
memulai dan mengendalikan hubungan dalam jaringan tersebut. Data dikirim
dari satu simpul langsung kesimpul lainnya sebagai penerima, misalnya
antara terminal dengan CPU.
1. Berdasarkan Topologi Fisik ( Physical Topology )
Topologi Bus
Topologi bus ini sering juga disebut sebagai topologi backbone, dimana
ada sebuah kabel coaxial yang dibentang kemudian beberapa komputer
dihubungkan pada kabel tersebut.
• Secara sederhana pada topologi bus, satu kabel media transmisi
dibentang dari ujung ke ujung, kemudian kedua ujung ditutup dengan
“terminator” atau terminating-resistance (biasanya berupa tahanan
listrik sekitar 60 ohm).
• Pada titik tertentu diadakan sambungan (tap) untuk setiap terminal.
• Wujud dari tap ini bisa berupa “kabel transceiver” bila digunakan
“thick coax” sebagai media transmisi.
• Atau berupa “BNC T-connector” bila digunakan “thin coax” sebagai media
transmisi.
• Atau berupa konektor “RJ-45” dan “hub” bila digunakan kabel UTP.
• Transmisi data dalam kabel bersifat “full duplex”, dan sifatnya
“broadcast”, semua terminal bisa menerima transmisi data.
• Suatu protokol akan mengatur transmisi dan penerimaan data, yaitu
Protokol Ethernet atau CSMA/CD.
• Pemakaian kabel coax (10Base5 dan 10Base2) telah distandarisasi dalam
IEEE 802.3, yaitu sbb:
TABEL: Karakteritik Kabel Coaxial
• Melihat bahwa pada setiap segmen (bentang) kabel ada batasnya maka
diperlukan “Repeater” untuk menyambungkan segmen-segmen kabel.
Kelebihan topologi Bus adalah:
• Instalasi relatif lebih murah
• Kerusakan satu komputer client tidak akan mempengaruhi komunikasi
antar client lainnya
• Biaya relatif lebih murah
Kelemahan topologi Bus adalah:
• Jika kabel utama (bus) atau backbone putus maka komunikasi gagal
• Bila kabel utama sangat panjang maka pencarian gangguan menjadi sulit
• Kemungkinan akan terjadi tabrakan data(data collision) apabila banyak
client yang mengirim pesan dan ini akan menurunkan kecepatan komunikasi.
Topologi Ring (Cincin)
Topologi ring biasa juga disebut sebagai topologi cincin karena
bentuknya seperti cincing yang melingkar. Semua komputer dalam jaringan
akan di hubungkan pada sebuah cincin. Cincin ini hampir sama fungsinya
dengan concenrator pada topologi star yang menjadi pusat berkumpulnya
ujung kabel dari setiap komputer yang terhubung.
• Secara lebih sederhana lagi topologi cincin merupakan untaian media
transmisi dari satu terminal ke terminal lainnya hingga membentuk suatu
lingkaran, dimana jalur transmisi hanya “satu arah”.
Tiga fungsi yang diperlukan dalam topologi cincin : penyelipan data,
penerimaan data, dan pemindahan data.
• Penyelipan data adalah proses dimana data dimasukkan kedalam saluran
transmisi oleh terminal pengirim setelah diberi alamat dan bit-bit
tambahan lainnya.
• Penerimaan data adalah proses ketika terminal yang dituju telah
mengambil data dari saluran, yaitu dengan cara membandingkan alamat yang
ada pada paket data dengan alamat terminal itu sendiri. Apabila alamat
tersebut sama maka data kiriman disalin.
• Pemindahan data adalah proses dimana kiriman data diambil kembali oleh
terminal pengirim karena tidak ada terminal yang menerimanya (mungkin
akibat salah alamat). Jika data tidak diambil kembali maka data ini akan
berputar-putar dalama saluran. Pada jaringan bus hal ini tidak akan
terjadi karena kiriman akan diserap oleh “terminator”.
• Pada hakekatnya setiap terminal dalam jaringan cincin adalah
“repeater”, dan mampu melakukan ketiga fungsi dari topologi cincin.
• Sistem yang mengatur bagaimana komunikasi data berlangsung pada
jaringan cincin sering disebut Token-Ring
Keuntungan dari penggunaan Topologi Ring
• Tidak ada komputer yang memonopoli jaringan, karena setiap komputer
mempunyai hak akses yang sama terhadap token.
• Data mengalir dalam satu arah sehingga terjadinya collision dapat
dihindarkan.
Kekurangan dari penggunaan Topologi Ring
• Apabila ada satu komputer dalam ring yang gagal berfungsi, maka akan
mempengaruhi keseluruhan jaringan.
• Sulit untuk mengatasi kerusakan di jaringan yang menggunakan topologi
ring.
• Menambah atau mengurangi komputer akan mengacaukan jaringan.
• Sulit untuk melakukan konfigurasi ulang.
Topologi Star (Bintang)
Disebut topologi star karena bentuknya seperti bintang, sebuah alat yang
disebut concentrator bisa berupa hub atau switch menjadi pusat, dimana
semua komputer dalam jaringan dihubungkan ke concentrator ini.
• Pada topologi Bintang (Star) sebuah terminal pusat bertindak sebagai
pengatur dan pengendali semua komunikasi yang terjadi. Terminal-terminal
lainnya melalukan komunikasi melalui terminal pusat ini.
• Terminal kontrol pusat bisa berupa sebuah komputer yang difungsikan
sebagai pengendali tetapi bisa juga berupa “HUB” atau “MAU” (Multi
Accsess Unit).
• Terdapat dua alternatif untuk operasi simpul pusat.
o Simpul pusat beroperasi secara “broadcast” yang menyalurkan data ke
seluruh arah. Pada operasi ini walaupun secara fisik kelihatan sebagai
bintang namun secara logik sebenarnya beroperasi seperti bus. Alternatif
ini menggunakan HUB.
o Simpul pusat beroperasi sebagai “switch”, data kiriman diterima oleh
simpul kemudian dikirim hanya ke terminal tujuan (bersifat
point-to-point), akternatif ini menggunakan MAU sebagai pengendali.
• Bila menggunakan HUB maka secara fisik sebenarnya jaringan berbentuk
topologi Bintang namun secara logis bertopologi Bus. Bila menggunakan
MAU maka baik fisik maupun logis bertopologi Bintang.
Kelebihan topologi star (bintang) :
o Karena setiap komponen dihubungkan langsung ke simpul pusat maka
pengelolaan menjadi mudah, kegagalan komunikasi mudah ditelusuri.
o Kegagalan pada satu komponen/terminal tidak mempengaruhi komunikasi
terminal lain.
Kelemahan topologi star (bintang) :
o Kegagalan pusat kontrol (simpul pusat) memutuskan semua komunikasi
o Bila yang digunakan sebagai pusat kontrol adalah HUB maka kecepatan
akan berkurang sesuai dengan penambahan komputer, semakin banyak semakin
lambat.
Topologi hierarchical Tree (Pohon)
• Topologi pohon adalah pengembangan atau generalisasi topologi bus.
Media transmisi merupakan satu kabel yang bercabang namun loop tidak
tertutup.
• Topologi pohon dimulai dari suatu titik yang disebut “headend”. Dari
headend beberapa kabel ditarik menjadi cabang, dan pada setiap cabang
terhubung beberapa terminal dalam bentuk bus, atau dicabang lagi hingga
menjadi rumit.
Ada dua kesulitan pada topologi ini:
o Karena bercabang maka diperlukan cara untuk menunjukkan kemana data
dikirim, atau kepada siapa transmisi data ditujukan.
o Perlu suatu mekanisme untuk mengatur transmisi dari terminal terminal
dalam jaringan.
Topologi Mesh (Tak beraturan)
• Topologi Mesh adalah topologi yang tidak memiliki aturan dalam
koneksi. Topologi ini biasanya timbul akibat tidak adanya perencanaan
awal ketika membangun suatu jaringan.
• Karena tidak teratur maka kegagalan komunikasi menjadi sulit
dideteksi, dan ada kemungkinan boros dalam pemakaian media transmisi.
Keuntungan dari Penggunaan Topologi Mesh
• Keuntungan utama dari penggunaan topologi mesh adalah fault tolerance.
• Terjaminnya kapasitas channel komunikasi, karena memiliki hubungan
yang berlebih.
• Relatif lebih mudah untuk dilakukan troubleshoot.
Kerugian dari Penggunaan Topologi Mesh
• Sulitnya pada saat melakukan instalasi dan melakukan konfigurasi ulang
saat jumlah komputer dan peralatan-peralatan yang terhubung semakin
meningkat jumlahnya.
• Biaya yang besar untuk memelihara hubungan yang berlebih.
Topologi Wireless (Nirkabel)
• Jaringan nirkabel menjadi trend sebagai alternatif dari jaringan
kabel, terutama untuk pengembangan LAN tradisional karena bisa
mengurangi biaya pemasangan kabel dan mengurangi tugas-tugas relokasi
kabel apabila terjadi perubahan dalam arsitektur bangunan dsb. Topologi
ini dikenal dengan berbagai nama, misalnya WLAN, WaveLAN, HotSpot, dsb.
• Model dasar dari LAN nirkabel adalah sbb:
• Blok terkecil dari LAN Nirkabel disebut Basic Service Set (BSS), yang
terdiri atas sejumlah station / terminal yang menjalankan protokol yang
sama dan berlomba dalam hal akses menuju media bersama yang sama.
• Suatu BSS bisa terhubung langsung atau terpisah dari suatu sistem
distribusi backbone melalui titik akses (Access Point).
• Protokol MAC bisa terdistribusikan secara penuh atau terkontrol
melalui suatu fungsi kordinasi sentral yang berada dalam titik akses.
• Suatu Extended Service Set (ESS) terdiri dari dua atau lebih BSS yang
dihubungkan melalui suatu sistem distribusi.
• Interaksi antara LAN nirkabel dengan jenis LAN lainnya digambarkan
sebagai berikut:
• Pada suatu jaringan LAN bisa terdapat LAN berkabel backbone, seperti
“Ethernet” yang mendukung server, workstation, dan satu atau lebih
bridge / router untuk dihubungkan dengan jaringan lain. Selain itu
terdapat modul kontrol (CM) yang bertindak sebagai interface untuk
jaringan LAN nirkabel. CM meliputi baik fungsi bridge ataupun fungsi
router untuk menghubungkan LAN nirkabel dengan jaringan induk. Selain
itu terdapat Hub dan juga modul pemakai (UM) yang mengontrol sejumlah
stasiun LAN berkabel.
• Penggunaan teknologi LAN nirkabel lainnya adalah untuk menghubungkan
LAN pada bangunan yang berdekatan.
• Syarat-syarat LAN nirkabel :
o Laju penyelesaian: protokol medium access control harus bisa digunakan
se-efisien mungkin oleh media nirkabel untuk memaksimalkan kapasitas.
o Jumlah simpul: LAN nirkabel perlu mendukung ratusan simpul pada
sel-sel multipel.
o Koneksi ke LAN backbone: modul kontrol (CM) harus mampu menghubungkan
suatu jaringan LAN ke jaringan LAN lainnya atau suatu jaringan ad-hoc
nirkabel.
o Daerah layanan: daerah jangkauan untuk LAN nirkabel biasanya memiliki
diameter 100 hingga 300 meter.
o Kekokohan dan keamanan transmisi: sistem LAN nirkabel harus handal dan
mampu menyediakan sistem pengamanan terutama penyadapan.
• Teknologi LAN nirkabel:
o LAN infrared (IR) : terbatas dalam sebuah ruangan karena IR tidak
mampu menembus dinding yang tidak tembus cahaya.
o LAN gelombang radio : terbatas dalam sebuah kompleks gedung, seperti
bluetooth, WiFi, dan HomeRF.
o LAN spektrum penyebaran: beroperasi pada band-band ISM (industrial,
scientific, medical) yang tidak memerlukan lisensi.
o Gelombang mikro narrowband : beroperasi pada frekuensi gelombang mikro
yang tidak termasuk dalam spektrum penyebaran.
2. Berdasarkan Topologi Logikal ( Logical Topology )
Topologi Logik pada umumnya terbagi mejadi dua tipe, yaitu :
Topologi Broadcast
Melalui topologi ini, data dikirim dari satu host ke host lainnya dalam
media jaringan. Data yang dikirim lebih dahulu akan diproses sebelum
data berikutnya. Prinsip ini berlaku juga pada cara kerja Ethernet.
Topologi Token Passing
Pada topologi ini, jaringan diakses dengan melepas atau menerima pesan
elektronik ke setiap host secara beruntun. Ketika sebuah host menerima
data, berarti host tersebut dapat mengirim data dalam jarngan.
Sebaliknya, host akan melepasnya apabila tidak memiliki data untuk
dikirim.
Faktor – faktor yang perlu mendapat pertimbangan untuk pemilihan
topologi adalah sebagai berikut :
Biaya
Sistem apa yang paling efisien yang dibutuhkan dalam organisasi.
Kecepatan
Sampai sejauh mana kecepatan yang dibutuhkan dalam sistem.
Lingkungan
Misalnya listrik atau faktor – faktor lingkungan yang lain, yang
berpengaruh pada jenis perangkat keras yang digunakan.
Ukuran
Sampai seberapa besar ukuran jaringan. Apakah jaringan memerlukan file
server atau sejumlah server khusus.
Konektivitas
Apakah pemakai yang lain yang menggunakan komputer laptop perlu
mengakses jaringan dari berbagai lokasi.
3. Berdasarkan Topologi Fungsi
Berdasarkan topologi fungsi dikenal macam-macam topologi, yaitu peer to
peer dan client-server.
a. Peer to peer
Pada jaringan peer to peer, semua komputer berkedudukan sama dalam
berbagai informasi dan berkomunikasi. Model jaringan ini banyak
digunakan, seperti di perumahan, kantor kecil, dan lainnya dengan sekala
kecil.
b. Client-Server
Pada jaringan ini, terdapat sebuah komputer sebagai server dan beberapa
komputer sebagai client. Pada jaringan ini, sangat disarankan
spesifikasi komputer server lebih tinggi dari komputer client. Hal ini
disebabkan komputer server komunikasi data kepada komputer client secara
nonstop. Client adalah terminal komputer yang merupakan komputer di
mana pengguna jaringan bekerja, sedangkan server adalah komputer yang
berperan sebagai manajemen komunikasi data dalam jaringan.
Jaringan komputer client-server dibangun dalam bentuk dan ukuran yang
sesuai dengan kebutuhan individu atau perusahaan. Ada bebrapa macam
desain jaringan komputer antara lain LAN dan WAN. Pada dasarnya, LAN dan
WAN merupakan desain orsinil jaringan komputer. Namun, seiring dengan
perkembangan teknologi, bentuk ini mengalami perkembangan. Berikut ini
yang termasuk jaringan client-server, yaitu:
1. Local Area Network (LAN)
2. Wide Area Network (WAN)
3. Metropolitan Area Network (MAN)
B. Mengidentifikasi Local Area Network (LAN)
Local Area Network (LAN)
Local Area Network yang disingkat dengan LAN adalah sistem jaringan dari
beberapa komputer atau perangkat komunikasi lainnya yang dihubungkan
dengan media komunikasi sehingga masing-masing komputer atau perangkat
komunikasi yang dihungkan dengan jaringan dapat saling berkomunikasi
satu dengan lainnya. Media kounikasi yang dimaksud pada sistem jaringan
LAN sekitar 1.000 meter atau 1 kilimeter. Sitem jaringan ini dibangun
dalam satu gedung atau beberapa gedung yang saling berdekatan.
LAN tidak hanya terbatas pada jaringan dari banyaknya komputer saja,
akan tetapi LAN dapat menghubungkan sebuah atau beberapa komputer dengan
printer, scanner, hub, server, dan lain sebagainya.
Kecepatan transmisi data LAN berkisar 10 Mbps sampai 1.000 Mbps,
sehingga resikonya sangat kecil. Hal ini disebabkan format dan ukuran
data yang ditransfer kecil. Mengingat LAN mempunyai area terbatas, maka
kemungkinan terjadinya gangguan sangat kecil dan mudah teratasi. Pada
LAN alur informasi dan pengalaman sangat jelas karena menggunakan satu
topologi yang sangat jelas.
Pada umumnya, jaringan LAN harus dikontrol oleh seorang operator
jaringan yang bertanggung jawab untuk mengatur lalu lintas data dalam
jaringan. Operator jaringan komputer biasanya biasa lebih dikenal dengan
Network Administrator.
Untuk membentuk jaringan LAN diperlukan dana yang relatif murah, kita
hanya membutuhkan:
• Sebuah kabel Ethernet sebagai media komunikasi. Untuk jaringan LAN
yang lebih luas kita memerlukan juga media komunikasi wireless.
• Sebuah Network Interface Card (NIC) atau yang lebih dikenal dengan
istilah LAN card.
• Hub yang berfungsi untuk menghubungkan beberapa komputer.
• Beberapa mesin server, seperti gateway atau proxsi server dan web
server digunakan untuk kebutuhan jaringan LAN yang lebih kompleks,
seperti website dan mailing. Untuk menghubungkan beberapa komputer ke
sebuah jaringan internet, maka diperlukan sitem jaringan LAN. Miaslnya,
beberapa komputer pada Warung Internet atau pada kantor-kantor instansi
dan perusahaan lainnya.
0 comments:
Posting Komentar